Airbus A400M, Pesawat Angkut Militer Taktis Buatan Airbus Military
By
Moh Wahyudi
Pesawat Angkut
0
komentar
Hingga Juli 2011, terhitung sudah 174 unit A400M yang dipesan oleh 8 negara. Perusahaan Airbus Military memperkirakan dapat mulai mengirimkan pesanan tersebut setidaknya pada awal 2013.
Airbus A400M dikembangkan dibawah proyek Future International Militer Airlifter (FIMA) yang didirikan pada tahun 1982 oleh Aérospatiale, British Aerospace (BAe), Lockheed, dan Messerschmitt-Bölkow-Blohm (MBB). Pesawat yang mereka rancang saat itu adalah sebagai pengganti pesawat C-130 Hercules dan Transall C-160. Disebabkan begitu banyakya persyaratan yang diajukan dan juga perkembangan politik internasional, usaha perancangan pesawat baru ini mengalami kelambatan. Bahkan pada tahun 1989, pihak Lockheed mengundurkan diri dari proyek dan selanjutnya perusahaan AS tersebut lebih memilih untuk mengembangkan pesawat Hercules-nya menjadi C-130J Super Hercules. Namun keluarnya Lockheed dari proyek digantikan oleh Alenia dari Italia dan CASA dari Spanyol yang menjadi semua negara anggota proyek FIMA adalah dari benua Eropa.
Dilihat dari ukurannya, A400M berada diantara pesawat Lockheed C-130 dan Boeing C-17. Pada awalnya mesin turboprop SNECMA M138 yang dipilih sebagai tenaga penggerak pesawat A400M ini. Namun akibat campur tangan politis, setelah menyingkirkan beberapa jenis pilihan mesin lainnya, akhirnya pada Mei 2003 dipilih mesin Europrop TP400-D6.
Pada bulan Mei 2003 itu juga negara-negara mitra yang terdiri dari Perancis, Jerman, Italia, Spanyol, Inggris, Turki, Belgia, dan Belanda, menandatangani perjanjian pembelian 212 unit pesawat yang baru dalam tahap perancangan ini. Namun jumlah tersebut berkurang menjadi 180 unit setelah Italia menarik lagi rencana pembeliannya. Selanjutnya pada 28 April 2005, negara Afrika Selatan bergabung sebagai mitra pada proyek ini dan salah satu industri dirgantaranya, Denel Saab Aerostructures, menerima kontrak pengadaan komponen pesawat A400M.
Perakitan A400M di pabrik Seville dari EADS Spanyol dimulai pada kuartal pertama tahun 2007. Airbus berencana untuk memproduksi tiga puluh pesawat per tahun. Empat mesin Europrop TP400-D6 dikirim pada akhir Februari 2008 untuk pesawat A400M pertama. Pengujian struktural statis dari badan pesawat uji A400M dimulai pada tanggal 12 Maret 2008 di Spanyol.
Pesawat A400M ini ditampilkan secara resmi pada sebuah acara yang dipimpin oleh Raja Juan Carlos I di Seville, 26 Juli 2008. Dan beberapa waktu kemudian, tepatnya pada tanggal 12 Januari 2011, produk pesanan pelanggan pertama mulai dibangun.
Menurut data dari situs Wikipedia, calon pengguna yang menjadi pemesan produk pesawat angkut militer Airbus A400M ini adalah Jerman (53 unit), Perancis (50 unit), Spanyol (27 unit), Inggris (20 unit), Turki (10 unit), dan Belanda (1 unit). Satu-satunya negara Asia Tenggara yang telah memastikan bakal menjadi pengguna Airbus A400M adalah Malaysia yang pada 8 Desember 2005 tercatat memesan 4 unit. Indonesia juga disebut-sebut sebagai negara yang berpotensi menjadi pembeli sehingga tidak heran jika pihak Airbus Military juga menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara rute penerbangan promosi produk Airbus A400M ini. Dijadwalkan pada tanggal 18 April 2012 pesawat angkut militer taktis ini dipamerkan di Halim Perdanakusuma.
Karakteristik Umum
- Crew : 3 atau 4 orang
- Kapasitas Angkut : 37.000 kg
- Panjang : 45,1 meter
- Bentang Sayap : 42,4 meter
- Tinggi : 14,7 meter
- Berat Kosong : 76.500 kg
- Berat Maksimum Lepas-Landas : 141.000 kg
- Kapasitas Bahan Bakar : 50.500 kg
- Berat Maksimum Pendaratan : 122.000 kg
- Mesin Penggerak : 4 unit Europrop TP400-D6 turboprop, masing-masing dengan daya 8.250 kW (11.060 hp)
- Propeller : 8 bilah dengan diameter 5,3 meter
- Kecepatan Jelajah : 780 km/jam (480 mph; 420kn, Mach 0.68-0.72)
- Jarak Jagkau : 3.298 km dengan maksimum kargo
- Jangkauan dengan kargo 30 ton : 4.540 km
- Jangkauan dengan kargo 20 ton : 6.390 km
- Jarak Jagkau Terjauh : 8.710 km
- Batas Maksimum Tertinggi Penerbangan : 11.300 meter
0 komentar: